Latest News

Friday, January 11, 2019

pendalaman tentang hakikat filsafat hingga menjadi ilmu.


BAB I
Pengertian Dasar
            Pengertian filsafat hingga kini masih dipandang orang dengan perspektif berbeda-beda. Ada yang memuliakan dan ada pula yang merendahkan.
A.    Keheranan awal berfilsafat
Keheraan merupakan awal untuk berfilsafat. Hal ini penting, karena dengan heran orang akan bertanya. Sehingga ilmunya bertambah. Hal itulah yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya.
B.     Permasalahan
Bahwa ssesuatu yang diherankan, kemudian dipertanyakan orang yaitu berupa masalah ilmiah, estetika, religious, dan falsafah adalah masalah-masalah filsafat. Sedankan masalahnya disini adalah perbedaan pandangan orang mengenai filsafat akan melahirkan jawaban yang berbeda pula.
C.    Arti, pengertian , dan definisi filsafat
Menurut aristoteles, filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran. Menurut decorates, filsafat adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang pokok penyelidiknya aadalah tuhan, alam dan manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu yang pokok penyelidikannya adalah tuhan, alam dan manusia untuk mencari kebenaran.
D.    Mempelajari filsafat
Dalam mempelajari filsafat hendaknya dimulai dengan berfilsafat. Caranya, dengan memikirkan hal secara mendalam. metode yang digunakan untuk mempelajari filsafat antara lain, metode sistematis, metode historis,dll.
E.     Manfaat filsafat
Mengenai manfaat filsafat, banyak orang yang belum tahu. Oleh karena itu banyak orang yang enggan mempelajarinya. Dengan filsafat kita akan mampu menggali akar dari ilmu pengetahuan.
F.     Kebenaran filsafat
Bagaimanpun manusia bertanya karena heran, dan mereka berharap untuk mendapatkan kebenaran. Kebenaran yang dimaksud yaitu kebenaran yang hakiki, dan bersifat subyektif yang berasal dari pendalaman berfikir.
G.       Filsafat sebagai ilmu pengetahuan
Ada dua pengertian filsafat, yaitu filsafat sebagai ilmu pengetahuan dan filsafat yang bukan sebagai ilmu pengetahuan. Filsafat sebagai ilmu pengetahuan disini maksudnya filsafat sebagai sejumlah pikiran yang tersusun mengenai berbagai hal.

BAB II
Permasalahan Filsafat, sistematika filsafat, atau filsafat sistematis

A.    Masalah tahu, mengetahui, dan pengetahuan

Masalah tahu, mengetahui, dan pengetahuan pada dasarnya membahas tentang mengetahui suatu hal. Dalam mengetahui suatu hal diperlukan kebenaran. Dan untuk mengetahui kebenaran dibutuhkan dua hal yaitu logika  dan epistemologi.
B.     Metafisika
Metafisika dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Metafisika khusus
2.      Metafisika umum
C.    Aksiologi
Aksiologi adalah bagian filsafat yang berhubungan dengan penilaian. Penilaian disini terdiri atas etika dan estetika.
D.    Sistimatika
Klasifikasi filsafat menurut plato atara lain:
1.      Dialektika
2.      Fisika
3.      Etika
Sedangkan menurut aristoteles antara lain :
1.      Filsafat teoritis
2.      Filsafat praktis
3.      Filsafat poetika/etika

BAB III
Sejarah Filsafat
A.    Zaman yunani kuno
Pada masa ini filsafat banyak berbicara tentang alam. Tokohnya antara lain thales, Protagoras, aristoteles, plato, dll.
B.     Zaman partristik
Pada masa itu filsafat erat kaitannya dengan agama. Dan pada zaman ini muncul paham seperti sintesisme, skolastik, dll. Tokohnya diantaranya constantinus agung, Boethius, ibnu rusyd, dll.
C.    Zaman modern
Pada zaman ini filsafat sudah berkembang pesat. Perkembangan ini ditandai dengan munculnya tokoh seperti john locke, Immanuel kant, dll.
D.    Zaman baru
Pada masa ini terdapat dua paham yang bersinar yaitu, fenomenologi dan eksistentialisme. Selain itu juga ada idealism yang bertolak belakang dena matrialisme.
E.     Pasca modernism
Zaman pasca modernisme ada pemakaian tiga pengertian yaitu pasca modernitas, pasca modernism, dan dan pemikiran pasca modern.

BAB IV
Epistemologi atau filsafat ilmu
A.    Logika
Dalam membahas ilmu pengetahuan kita akan membahas logika. Logika dibagi dua yaitu logika formal dan logika material. untuk memahami logika lebih dalam terdapat tiga unsur yaitu istilah, pendapat, dan peradilan.
B.     Epistemology
Epistemology  adalah bagian filsafat yang mempersoalkan berbagai pengertian seperti mengetahui, pengetahuan, kepastian, atau kebenaran.
C.    Filsafat dan ilmu pengetahuan
Sampai tahun 1.500-an filsafat dianggap sebagai ilmu pengetahuan. Seiring perkembangan, ilmu pengetahuan dan filsafat berdiri sendiri karena filsafat mempelajari hakekat ilmu pengetahuan itu sendiri sedangkan. ilmu pengetahuan mempelajari objeknya sendiri.
D.    Klasifikasi ilmu pengetahuan
1.      Klasifikasi berdasarkan subjek
Yaitu mengklasfikasikan ilmu pengetahuan menjadi imu pengetahuan ingatan, ilmu pengetahuan khayal, dan ilmu pengetahuan akal.
2.      Klasifikasi berdasarkan objek
Agust comte mengklasifikasikannya : ilm pasti, ilmu falak, ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat dan sosiologi.
3.      Klasifikasi berdasarkan metode
Wilhelm windelband membeda-bedakan ilmu pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.
E.     Klasifikasi pada masa kini
Saat ini ilmu pengetahuan dua jenis yaitu :
1.      Ilmu pengetahuan apriori (rasional)
2.      Ilmu pengetahuan aposteri (empiris)
F.      Metode ilmiah
Metode lain selain empiris disini adalah sebagai berikut :
1.      Metode aksiomatis
2.      Metode reduktif
3.      Metode fenomenologi
G.    Kesatuan ilmu pengetahuan
Pada dasarnya ilmu pengetahuan berasal dari satu ilmu, yaitu pada zaman yunani kuno hanya dikenal ilmu filsafat. Dan banyak ilmu yang kita jumpai sekarang adalah pengembangan dari ilmu filsafat.
H.    Sikap ilmiah
Sebagai orang yang mempelaari ilmu, maka kita harus bersikap ilmiah sebagai berikut :
1.      Penggunaan ilmu harus bemanfaat.
2.      Penggunaan ilmu tidadigunakan untuk mencari keuntungan
3.      Penggunaan ilmu harus disertai tanggung jawab.
BAB V
Metafisika (Hal ada dan yang ada)
A.    Masalah pokok filsafat manusia
Berikut adalah masalah pokok filsafat manusia:
1.      Apakah manusia menghubungi benda atas dasar nilai kegunaan atau nilai keindahan atau nilai lainnya ?
2.      Apakah manusia memandang dirinya sebagai hasil evolusi atau berbeda dengan hewan?
3.      Apakah perbedaan hakiki antara manusia dan hewan? Dan sebagainya.
B.     Berbagai aliran dalam antropologi filsafat
Antropologi filsafat berusaha menyingkap hakikat manusia sebagai keseluruhan dalam hakikatnya. Aliran dalam filsafat diantaranya :
1.      Idealisme
Pada dasarnya idealisme sudah berkembang pada masa yunani kuno. Idealisme memandang roh  sebagai kenyataan sejati. Tokohnya antara lain plato, hegel, agustinus, dll.
2.      Materialisme
Materialisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa segala sesuatu berasal dari satu materi (atom). Tokoh aliran ini antara lain perminides, august comte, decrates, dll.
3.      Positivisme
Ialah suatu paham yang menyatakan bahwa hukum negara berdasarkan pemilik kekuasaan tersebut. Tokohnya antara lain aristoteles, agus comte, wernwr, dll.
4.      Viltalisme
Yaitu pandangan bahwa pemahaman terhadap kehidupan menuntut keterangan dasar yang menyangkut perbedaan dari apa yang terjadi pada ilmu- ilmu alam. Tokohnya antara lain hans brosch, henri bergson, nietzsche, dll. Menurut henri bergson kegagalan materialisme dan idealisme menjangkau kenyataan hidup adalah karena mereka menjangkaunya dengan akal. Sedangkan menurut bergson hal itu harus dilakukan dengan intuisi.

BAB VI
Aksiologi

A.    Aksiologi adalah masalah sehari-hari
Masalah aksiologi yang paling banyak dibicarakan dalam sehari-hari adalah kebaikan dan keindahan. Kebaikan tergolong etika dan keindahan tergolong estetika.
B.     Etika
Pada dasarnya etika berhubungan nilia dan penilaian terhadap perilaku. Filsafat etis merupakan usaha untuk memberi landasan terhadap usaha menyelasaikan konflik secara rasional.
1.      Masalah etika dan meta etika
Etika sendiri memiliki pengertian sebagai berikut:
a.       Sistem-sistem nilai kebiasaan yang penting dalam kehidupan kelompok khusus manusia.
b.      Digunakan pada satu sistem tersebut, yang melibatkanmakkna kebenaran dan kesalahan.
c.       Etika dalam sistem moral mengacu pada prinsip-prinsip moral aktual.
d.      Etika adalah daerah filsafat yangmembicarakan telaah etika dalam pengertian lain.
2.      Konsep dan teori etika
Konsep etika menurut crispbersifat luas dan umum, maksudnya berupaya untuk mendapatkan prinsip umum atauketerangan dasar mengenai moralitas.
Sedangkan teori etika antara lain konsekuensialisme dan utilitarianisme.
3.      Masalah etika terapan
Penerapan etika pada masa ini adalah pada ilmu pengetahuan seperti kedokteran, teknologi, agama, dan politik, dan yang paling menonjol adalah politik.
C.    Estetika
Eestetika merupakan bagian aksiologi yang membicarakan permasalahan pertanyaan, atau isu mengenai keindahan. Edmund burke dan david hume menjelaskan estetika secara empirik, sedangkan immanuel kant secara subjektif.
1.      Estetika filsafat
Pengertian filsafat keindahan masih belum ada kejelasan, sedangkan pada masa yunani kuno lebih banyak dibahas oleh socrates dan plato, tapi yang jelas berhubungan dengan keindahan.
2.      Prinsip estetika
Prinsip estetika itu sendiri adalah bahwa keindahan mengandung ekspresi imajinatif dan sensuals mengenai kesatuan dalam kemajemukan.
3.      Konsep estetika
Konsep estetika merupakan konsep-konsep yang berasosiasi dengan istilah-istilah yang mengangkat kelengkapan estetik yang mengacu pada deskripsi dan evaluasi mengenai pengalaman-pengalaman yang melibatkan objek, serta kejdian-kejadian artristik dan estetik.
Konsep estetika tidak memainkan peranan penuh dalam diskusi atau perdebatan. Konsep estetik merupakan context-dependent-diskontruksi diluar pendapat dan kebiasaan.
Ada berbagai masalah estetika yang penting yaitu tentang aliran estetis atau destetisme, kitab estetis, dan hubungan estetika serta etika.
Mengenai  masalah aestetisme, menyatakan ada dua pengertian. Yang pertama adalah aliran filsafat dan orang-orang yang menghadapi masalah dalam berkarya senantiasa mengutamakan nilai -nilai estetis. Sedangkan yang kedua aestetisme diartikan sebagai teori. Maksudnya cara kita menganggap sesuatu dan jika kita hanya inti estetis di dalamnya.
Mengenai hubungan etika dan estetika, tanner menyatakan bahwa antar penilaian estetika dan etika telah melahirkan subjek materi estetika. Menurutnya penilaian atas estetika tidak didasari alasan. Bahkan nonkantianisme beranggapan bahwa penilaian estetis berkaiatan dengan kesenian sementara moralitas berhubungan dengan tindakan dan dapat diulang.
















No comments:

Post a Comment

Recent Post