BAB I
Pengertian Dasar
Pengertian filsafat hingga kini masih dipandang orang
dengan perspektif berbeda-beda. Ada yang memuliakan dan ada pula yang
merendahkan.
A. Keheranan awal berfilsafat
Keheraan merupakan awal untuk berfilsafat. Hal ini penting, karena dengan
heran orang akan bertanya. Sehingga ilmunya bertambah. Hal itulah yang
membedakan manusia dengan mahluk lainnya.
B. Permasalahan
Bahwa ssesuatu yang diherankan, kemudian dipertanyakan orang yaitu berupa
masalah ilmiah, estetika, religious, dan falsafah adalah masalah-masalah
filsafat. Sedankan masalahnya disini adalah perbedaan pandangan orang mengenai
filsafat akan melahirkan jawaban yang berbeda pula.
C. Arti, pengertian , dan
definisi filsafat
Menurut aristoteles, filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran. Menurut decorates, filsafat adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang
pokok penyelidiknya aadalah tuhan, alam dan manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu yang pokok
penyelidikannya adalah tuhan, alam dan manusia untuk mencari kebenaran.
D. Mempelajari filsafat
Dalam mempelajari filsafat hendaknya dimulai dengan berfilsafat. Caranya,
dengan memikirkan hal secara mendalam. metode yang digunakan untuk
mempelajari filsafat antara lain, metode sistematis, metode historis,dll.
E. Manfaat filsafat
Mengenai manfaat filsafat, banyak orang yang belum tahu. Oleh karena itu
banyak orang yang enggan mempelajarinya. Dengan filsafat kita akan mampu
menggali akar dari ilmu pengetahuan.
F. Kebenaran filsafat
Bagaimanpun manusia bertanya karena heran, dan mereka berharap untuk
mendapatkan kebenaran. Kebenaran yang dimaksud yaitu kebenaran yang hakiki, dan
bersifat subyektif yang berasal dari pendalaman berfikir.
G. Filsafat sebagai ilmu
pengetahuan
Ada dua pengertian filsafat, yaitu filsafat sebagai ilmu
pengetahuan dan filsafat yang bukan sebagai ilmu pengetahuan. Filsafat sebagai
ilmu pengetahuan disini maksudnya filsafat sebagai sejumlah pikiran yang
tersusun mengenai berbagai hal.
BAB II
Permasalahan Filsafat, sistematika filsafat, atau
filsafat sistematis
A. Masalah tahu, mengetahui, dan
pengetahuan
Masalah tahu, mengetahui, dan
pengetahuan pada dasarnya membahas tentang mengetahui suatu hal. Dalam
mengetahui suatu hal diperlukan kebenaran. Dan untuk mengetahui kebenaran
dibutuhkan dua hal yaitu logika dan
epistemologi.
B. Metafisika
Metafisika dibagi menjadi dua yaitu :
1. Metafisika khusus
2. Metafisika umum
C. Aksiologi
Aksiologi adalah bagian
filsafat yang berhubungan dengan penilaian. Penilaian disini terdiri atas etika
dan estetika.
D. Sistimatika
Klasifikasi filsafat menurut plato atara
lain:
1. Dialektika
2. Fisika
3. Etika
Sedangkan menurut aristoteles
antara lain :
1. Filsafat teoritis
2. Filsafat praktis
3. Filsafat poetika/etika
BAB III
Sejarah Filsafat
A. Zaman yunani kuno
Pada masa ini filsafat banyak berbicara tentang alam. Tokohnya antara lain
thales, Protagoras, aristoteles, plato, dll.
B. Zaman partristik
Pada masa itu filsafat erat kaitannya dengan agama. Dan pada zaman ini
muncul paham seperti sintesisme, skolastik, dll. Tokohnya diantaranya
constantinus agung, Boethius, ibnu rusyd, dll.
C. Zaman modern
Pada zaman ini filsafat sudah berkembang pesat. Perkembangan ini ditandai
dengan munculnya tokoh seperti john locke, Immanuel kant, dll.
D. Zaman baru
Pada masa ini terdapat dua paham yang bersinar yaitu, fenomenologi dan
eksistentialisme. Selain itu juga ada idealism yang bertolak belakang dena
matrialisme.
E. Pasca modernism
Zaman pasca modernisme ada pemakaian
tiga pengertian yaitu pasca modernitas, pasca modernism, dan dan pemikiran
pasca modern.
BAB IV
Epistemologi atau filsafat
ilmu
A. Logika
Dalam membahas ilmu
pengetahuan kita akan membahas logika. Logika dibagi dua yaitu logika formal
dan logika material. untuk memahami logika lebih dalam terdapat tiga unsur yaitu
istilah, pendapat, dan peradilan.
B. Epistemology
Epistemology adalah bagian filsafat yang mempersoalkan
berbagai pengertian seperti mengetahui, pengetahuan, kepastian, atau kebenaran.
C. Filsafat dan ilmu pengetahuan
Sampai tahun 1.500-an
filsafat dianggap sebagai ilmu pengetahuan. Seiring perkembangan, ilmu
pengetahuan dan filsafat berdiri sendiri karena filsafat mempelajari hakekat
ilmu pengetahuan itu sendiri sedangkan. ilmu pengetahuan mempelajari objeknya
sendiri.
D. Klasifikasi ilmu pengetahuan
1. Klasifikasi berdasarkan
subjek
Yaitu mengklasfikasikan ilmu pengetahuan menjadi imu pengetahuan ingatan,
ilmu pengetahuan khayal, dan ilmu pengetahuan akal.
2. Klasifikasi berdasarkan objek
Agust comte mengklasifikasikannya : ilm pasti, ilmu falak, ilmu fisika,
ilmu kimia, ilmu hayat dan sosiologi.
3. Klasifikasi berdasarkan
metode
Wilhelm windelband membeda-bedakan ilmu pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.
E. Klasifikasi pada masa kini
Saat ini ilmu pengetahuan dua jenis yaitu
:
1. Ilmu pengetahuan apriori
(rasional)
2. Ilmu pengetahuan aposteri
(empiris)
F. Metode ilmiah
Metode lain selain empiris disini adalah
sebagai berikut :
1. Metode aksiomatis
2. Metode reduktif
3. Metode fenomenologi
G. Kesatuan ilmu pengetahuan
Pada dasarnya ilmu pengetahuan
berasal dari satu ilmu, yaitu pada zaman yunani kuno hanya dikenal ilmu
filsafat. Dan banyak ilmu yang kita jumpai sekarang adalah pengembangan dari
ilmu filsafat.
H. Sikap ilmiah
Sebagai orang yang mempelaari ilmu, maka
kita harus bersikap ilmiah sebagai berikut :
1. Penggunaan ilmu harus
bemanfaat.
2. Penggunaan ilmu tidadigunakan
untuk mencari keuntungan
3. Penggunaan ilmu harus
disertai tanggung jawab.
BAB V
Metafisika (Hal ada dan yang
ada)
A. Masalah pokok filsafat
manusia
Berikut adalah masalah pokok filsafat
manusia:
1. Apakah manusia menghubungi
benda atas dasar nilai kegunaan atau nilai keindahan atau nilai lainnya ?
2. Apakah manusia memandang
dirinya sebagai hasil evolusi atau berbeda dengan hewan?
3. Apakah perbedaan hakiki
antara manusia dan hewan? Dan sebagainya.
B. Berbagai aliran dalam
antropologi filsafat
Antropologi filsafat berusaha
menyingkap hakikat manusia sebagai keseluruhan dalam hakikatnya. Aliran dalam
filsafat diantaranya :
1. Idealisme
Pada dasarnya idealisme sudah
berkembang pada masa yunani kuno. Idealisme memandang roh sebagai kenyataan sejati. Tokohnya antara lain
plato, hegel, agustinus, dll.
2. Materialisme
Materialisme adalah aliran
filsafat yang berpendapat bahwa segala sesuatu berasal dari satu materi (atom).
Tokoh aliran ini antara lain perminides, august comte, decrates, dll.
3. Positivisme
Ialah suatu paham yang
menyatakan bahwa hukum negara berdasarkan pemilik kekuasaan tersebut. Tokohnya
antara lain aristoteles, agus comte, wernwr, dll.
4. Viltalisme
Yaitu pandangan bahwa
pemahaman terhadap kehidupan menuntut keterangan dasar yang menyangkut
perbedaan dari apa yang terjadi pada ilmu- ilmu alam. Tokohnya antara lain hans
brosch, henri bergson, nietzsche, dll. Menurut henri bergson kegagalan materialisme
dan idealisme menjangkau kenyataan hidup adalah karena mereka menjangkaunya dengan
akal. Sedangkan menurut bergson hal itu harus dilakukan dengan intuisi.
BAB VI
Aksiologi
A. Aksiologi adalah masalah
sehari-hari
Masalah aksiologi yang paling
banyak dibicarakan dalam sehari-hari adalah kebaikan dan keindahan. Kebaikan
tergolong etika dan keindahan tergolong estetika.
B. Etika
Pada dasarnya etika berhubungan nilia dan penilaian terhadap perilaku.
Filsafat etis merupakan usaha untuk memberi landasan terhadap usaha
menyelasaikan konflik secara rasional.
1. Masalah etika dan meta etika
Etika sendiri memiliki pengertian
sebagai berikut:
a. Sistem-sistem nilai kebiasaan
yang penting dalam kehidupan kelompok khusus manusia.
b. Digunakan pada satu sistem
tersebut, yang melibatkanmakkna kebenaran dan kesalahan.
c. Etika dalam sistem moral
mengacu pada prinsip-prinsip moral aktual.
d. Etika adalah daerah filsafat
yangmembicarakan telaah etika dalam pengertian lain.
2. Konsep dan teori etika
Konsep etika menurut crispbersifat luas dan umum, maksudnya berupaya untuk
mendapatkan prinsip umum atauketerangan dasar mengenai moralitas.
Sedangkan teori etika antara lain
konsekuensialisme dan utilitarianisme.
3. Masalah etika terapan
Penerapan etika pada masa ini adalah pada ilmu pengetahuan seperti
kedokteran, teknologi, agama, dan politik, dan yang paling menonjol adalah
politik.
C. Estetika
Eestetika merupakan bagian aksiologi yang membicarakan permasalahan
pertanyaan, atau isu mengenai keindahan. Edmund burke dan david hume
menjelaskan estetika secara empirik, sedangkan immanuel kant secara subjektif.
1. Estetika filsafat
Pengertian filsafat keindahan masih belum ada kejelasan, sedangkan pada
masa yunani kuno lebih banyak dibahas oleh socrates dan plato, tapi yang jelas
berhubungan dengan keindahan.
2. Prinsip estetika
Prinsip estetika itu sendiri adalah bahwa keindahan mengandung ekspresi
imajinatif dan sensuals mengenai kesatuan dalam kemajemukan.
3. Konsep estetika
Konsep estetika merupakan
konsep-konsep yang berasosiasi dengan istilah-istilah yang mengangkat
kelengkapan estetik yang mengacu pada deskripsi dan evaluasi mengenai
pengalaman-pengalaman yang melibatkan objek, serta kejdian-kejadian artristik
dan estetik.
Konsep estetika tidak
memainkan peranan penuh dalam diskusi atau perdebatan. Konsep estetik merupakan
context-dependent-diskontruksi diluar pendapat dan kebiasaan.
Ada berbagai masalah estetika
yang penting yaitu tentang aliran estetis atau destetisme, kitab estetis, dan
hubungan estetika serta etika.
Mengenai masalah aestetisme, menyatakan ada dua
pengertian. Yang pertama adalah aliran filsafat dan orang-orang yang menghadapi
masalah dalam berkarya senantiasa mengutamakan nilai -nilai estetis. Sedangkan
yang kedua aestetisme diartikan sebagai teori. Maksudnya cara kita menganggap
sesuatu dan jika kita hanya inti estetis di dalamnya.
Mengenai hubungan etika dan
estetika, tanner menyatakan bahwa antar penilaian estetika dan etika telah
melahirkan subjek materi estetika. Menurutnya penilaian atas estetika tidak
didasari alasan. Bahkan nonkantianisme beranggapan bahwa penilaian estetis
berkaiatan dengan kesenian sementara moralitas berhubungan dengan tindakan dan
dapat diulang.
No comments:
Post a Comment