LAPORAN
OBSERVASI
FENOMENA SYIRIK
STUDI KASUS DI DESA KERTOMULYO
RT
01 RW 01 KECAMATAN TRANGKIL
KABUPATEN
PATI
(Nama
Subyek dalam observasi ini disamarkan)
Bapak Rusli (52) yang berdomisili di Desa Kertomulyo
Trangkil Pati kerap mendatangi “orang pintar” karena dia berasumsi, orang
pintar (dukun) bernama Mbah Manto tadi mampu membuat usaha warung makan
miliknya menjadi sukses dan laris. Secara rutin, Pak Rusli mendatangi Mbah
Manto untuk dido’akan dankemudian diberi jimat sebagai alat untuk mengundang keberuntungan
dan mendatangkan rejeki berlimpah sehingga usaha warung makan yang dikelolanya
menjadi ramai.
Pertemuan Pak Rusli dengan Mbah Manto bermula ketika
tiga tahun lalu (2009) Ia dikenakan oleh rekannya. Sejak saat dikenalkan sampai
saat ini, Pak Rusli tetap menjalin hubungan bahkan semakin akrab.
Dalam kesempatan berbeda, penulis menanyakan perihal
perilaku Pak Rusli pada Isterinya, Ibu Marwa (48). Ibu Marwa membenarkan bahwa
kini usahanya semakin maju setelah beberapa waktu lalu sempat terjadi penurunan
pendapatn karena banyaknya pesaing di wilayah Desa Kertomulyo Trangkil Pati.
Akan tetapi Ibu Marwa menolak jika kesuksesannya disebut karena kebiasaan Pak Rusli yang rutinmendatangi Mbah Manto dan
menyimpan jimat penglaris, tapi kerena ada kerja keras, strategiyang baik dan
pelayanan yang maksimal untuk semua konsumennya.Meski berkali-kali menasehati Pak Rusli, Ibu Marwa
mengaku upayanya untuk meluruskan Pak Rusli belum berhasil sampai sekarang,
bahkan pelurusan itu justru menjadikan pertengkaran.
Langkahyang ditempuh Pak Rusli merupakan cara yang
salah dan dimurkai Allah karena perilakunya sudah tergolong syirik. Dikatakan
demikian kerena Pak Rusli telah menganggap bahwa manusia (Mbah Manto) dapat
memberi keberuntungan dan mendatangkan rejeki. Bahkandalam hal ini, Pak Rusli
melakukan dua jenis syirik: 1) mempercayai “orang pintar” (dukun) sebagai
tempat meminta keberuntungan, dan 2) menggunakan jimat sebagai penglaris bagi
usahanya.
Kecemasan dan kekhawatiran Pak Rusli akan kekurangan
harta dan masa depan keluarganya membawanya pada perilaku menyekutukan Allah.
Berdasarkan peristiwadi atas, penulis menyimpulkan bahwa yang menyebabkan Pak
Rusli melakukan perilaku syirik adalah:
1. Kecemasan
dan kekhawatiran akan urusan duniawi yang bersumber dari kurangnya kepasrahan
(tawakkal) pada Allah setelah melakukan usaha lahir dan batin.
2. Kurangnya
rasa syukur terhadapa apa yang diberikan Allah sehingga muncul keinginan untuk
mencari ”penolong” selain Allah.
3. Lemahnya pengetahuan dan pengalaman ilmu
agama.
4. Pengaruh
dari lingkungan yang memungkinkan seseorang berperilaku syirik.
Ririn (30) dan setiyo (26), anak dari Pak Rusli
mengaku, semenjak mengenal Mbah Manto, Pak Rusli telah berubahtabiatnya
meskipun perubahan itu tidak terjadi secara drastis. Penulis menyimpulkan,
bahwa perilaku syirik yang dilakukan Pak Rusli berdampak pada perilakunya
sehari-hari, berupa:
1) Perubahan
emosi, sehingga perilaku lebih mudah terseinggung dan temperamental dalam
menghadapi masalah.
2) Ada
kecenderungan berperilaku boros, karena Pak Rusli menganggap selama ia menuruti
apa yang diperintahkan Mbah Manto dan menyimpan jimatnya dengan baik, keuangan
dan keberhasilan usahanya akan terjamin.
3) Semakin
hari, pelaku syirik semakin ketergantungan sehingga ia makin terperosok dalam
kemusyrikan.
4) Pelaku
syirik sulit untuk dinasehati, diberisaran, bahkansult untuk mendengarkan
perkataan orang lain.
No comments:
Post a Comment