Latest News

Thursday, January 3, 2019

Fenomena Sifat Syirik yang dilakukan masyarakat Indonesia


LAPORAN OBSERVASI

FENOMENA SYIRIK STUDI KASUS DI DESA KERTOMULYO
RT 01 RW 01 KECAMATAN TRANGKIL
KABUPATEN PATI

(Nama Subyek dalam observasi ini disamarkan)
Bapak Rusli (52) yang berdomisili di Desa Kertomulyo Trangkil Pati kerap mendatangi “orang pintar” karena dia berasumsi, orang pintar (dukun) bernama Mbah Manto tadi mampu membuat usaha warung makan miliknya menjadi sukses dan laris. Secara rutin, Pak Rusli mendatangi Mbah Manto untuk dido’akan dankemudian diberi jimat sebagai alat untuk mengundang keberuntungan dan mendatangkan rejeki berlimpah sehingga usaha warung makan yang dikelolanya menjadi ramai.
Pertemuan Pak Rusli dengan Mbah Manto bermula ketika tiga tahun lalu (2009) Ia dikenakan oleh rekannya. Sejak saat dikenalkan sampai saat ini, Pak Rusli tetap menjalin hubungan bahkan semakin akrab.
Dalam kesempatan berbeda, penulis menanyakan perihal perilaku Pak Rusli pada Isterinya, Ibu Marwa (48). Ibu Marwa membenarkan bahwa kini usahanya semakin maju setelah beberapa waktu lalu sempat terjadi penurunan pendapatn karena banyaknya pesaing di wilayah Desa Kertomulyo Trangkil Pati. Akan tetapi Ibu Marwa menolak jika kesuksesannya disebut karena kebiasaan  Pak Rusli yang rutinmendatangi Mbah Manto dan menyimpan jimat penglaris, tapi kerena ada kerja keras, strategiyang baik dan pelayanan yang maksimal untuk semua konsumennya.Meski  berkali-kali menasehati Pak Rusli, Ibu Marwa mengaku upayanya untuk meluruskan Pak Rusli belum berhasil sampai sekarang, bahkan pelurusan itu justru menjadikan pertengkaran.
Langkahyang ditempuh Pak Rusli merupakan cara yang salah dan dimurkai Allah karena perilakunya sudah tergolong syirik. Dikatakan demikian kerena Pak Rusli telah menganggap bahwa manusia (Mbah Manto) dapat memberi keberuntungan dan mendatangkan rejeki. Bahkandalam hal ini, Pak Rusli melakukan dua jenis syirik: 1) mempercayai “orang pintar” (dukun) sebagai tempat meminta keberuntungan, dan 2) menggunakan jimat sebagai penglaris bagi usahanya.
Kecemasan dan kekhawatiran Pak Rusli akan kekurangan harta dan masa depan keluarganya membawanya pada perilaku menyekutukan Allah. Berdasarkan peristiwadi atas, penulis menyimpulkan bahwa yang menyebabkan Pak Rusli melakukan perilaku syirik adalah:
1.      Kecemasan dan kekhawatiran akan urusan duniawi yang bersumber dari kurangnya kepasrahan (tawakkal) pada Allah setelah melakukan usaha lahir dan batin.
2.      Kurangnya rasa syukur terhadapa apa yang diberikan Allah sehingga muncul keinginan untuk mencari ”penolong” selain Allah.
3.       Lemahnya pengetahuan dan pengalaman ilmu agama.
4.      Pengaruh dari lingkungan yang memungkinkan seseorang berperilaku syirik.
Ririn (30) dan setiyo (26), anak dari Pak Rusli mengaku, semenjak mengenal Mbah Manto, Pak Rusli telah berubahtabiatnya meskipun perubahan itu tidak terjadi secara drastis. Penulis menyimpulkan, bahwa perilaku syirik yang dilakukan Pak Rusli berdampak pada perilakunya sehari-hari, berupa:
1)      Perubahan emosi, sehingga perilaku lebih mudah terseinggung dan temperamental dalam menghadapi masalah.
2)      Ada kecenderungan berperilaku boros, karena Pak Rusli menganggap selama ia menuruti apa yang diperintahkan Mbah Manto dan menyimpan jimatnya dengan baik, keuangan dan keberhasilan usahanya akan terjamin.
3)      Semakin hari, pelaku syirik semakin ketergantungan sehingga ia makin terperosok dalam kemusyrikan.
4)      Pelaku syirik sulit untuk dinasehati, diberisaran, bahkansult untuk mendengarkan perkataan orang lain.


No comments:

Post a Comment

Recent Post