Latest News

Sunday, January 20, 2019

cara mengatasi nak kecil yang sedang ngambek


Nama               : Al mahfud
NIM                : 110303
Penelitian
Suatu ketika saya melihat anak kecil yang marah/ngambek dan  menangis. Orang tua disampingnya terus berusaha menenangkan dan menghiburnya tapi hal itu tak juga membuat sang buah hati tenang dan berhenti menangis. Hal ini tentu membuat orang tuanya merasa kuwalahan. Sementara ia tak tahu harus bagaimana karena si kecil hanya bisa menangis dan menangis.
Akan merepotkan bila tangis dan rengeknya tak juga berhenti serta marahnya tak terkendali, sementara kemarahan orang tua berbatas. Mungkin karena anak belum dapat mengenali bentuk emosinya, maka ia cenderung akan ngambek jika ada yang mengganggu perasaannya.
Perilaku anak seperti di atas tentu mempunyai sebab yang bisa kita selidiki, di bawah ini beberapa penyebab anak menjadi ngambek disertai solusinya :
1. Janji yang tidak ditepati
Untuk menyenangkan si kecil yang tengah merengek, orang tua sering kali spontan menyetujui akan mengabulkan permintaan anak. Sayangnya, saat janji itu terpaksa tak ditepat, si kecil akan kecewa dan marah. Alhasil, rasa hormat anak dapat berkurang, hingga ia sengaja melanggar peraturan di rumah.
Solusi : Untuk memberi contoh dan mengajarkan rasa tanggung jawab pada anak, orang tua perlu meminta maaf pada anak, terlebih dahulu. Kemudian orang tua dapat memberi penjelasan padanya dengan bahasa yang mudah ia mengerti. Dan orang tua perlu meminta anak untuk mengutarakan perasaannya. Diskusi/dialog tentang konsekuensi yang akan diberikan pada anak, adalah solusi terakhir yang dapat disepakati bersama.
2. Mencari Perhatian
Perlakuan dan kata-kata adalah dua bentuk nyata kasih sayang yang dimengerti anak. Ketika anak merasa kasih sayang yang ditunjukkan padanya belum cukup, anak akan mencari perhatian orang tua. Marah, mungkin akan ditafsirkan oleh anak sebagai cara yang paling efektif. Jika hal ini masih berlanjut, tanpa tanggapan yang tepat dari orang tua, anak akan semakin agresif, sukar diatur,dan menjadi tidak pedulian.
Solusi: Menghadapi kemarahan sang anak, orang tua perlu bersikap tenang, menggunakan humor untuk mencairkan suasana, menggunakan kalimat yang positif, untuk meyakinkan anak bahwa ada cara yang lebih baik untuk mendapat perhatian. Kesabaran orang tua adalah kuncinya.
3. Dipaksa Disiplin
Para orang tua tentu akan membimbing anaknya untuk tumbuh dengan menampilkan tingkah laku dan tindakan yang sesuai dan dapat diterima oleh norma-norma yang berlaku. Disiplin dapat dikenalkan pada anak dengan diterapkannya aturan pada setiap keluarga. Namun peraturan yang ketat dan tak disukainya, akan mendorong rasa terkekang dan marah pada anak. Akibatnya, disiplin hanya terjadi sesaat saja, anak hanya mengingat sisi negatif dari disiplin. Hakekat disiplin akhirnya menjadi kurang efektif diterapkan.
Solusi: Menerapkan disiplin pada anak sebaiknya tidak muluk-muluk. Dalam arti orang tua harus memahami hal apa yang disukai dan tidak di sukai anak. Untuk kedisiplinan yang tidak begitu di sukai anak, orang tua harus sabar dan nasehat hendaknya diberikan secara bertahap agar si anak dapat pelan-pelan dan dengan kesadaran diri mampu menumbuhkan sikap disiplin dari dalam diri anak itu sendiri.

No comments:

Post a Comment

Recent Post