Liputan6.com, Jakarta - Ngupil atau tindakan berusaha mencongkel, mengorek, dan mengeluarkan kotoran (upil) dari dalam hidung memang dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Namun, seberapa buruk atau berbahayakah mengupil sebenarnya bagi kesehatan?
Mengutip BBC, Jumat (4/11/2017), istilah medis untuk kegiatan mengorek hidung adalah "rhinotillexomania."
Studi ilmiah sistematik pertama tentang fenomena ini baru dilakukan pada tahun 1995 oleh sepasang peneliti AS bernama Thompson dan Jefferson. Mereka mengirimkan survei lewat pos kepada 1.000 orang warga di Dane County, wisconsi.
Dari 254 orang yang menjawab, 91 persen responden mengaku mereka ngupil dan hanya 1,2 persen yang mau mengakui mereka mengorek hidungnya setidaknya sekali dalam satu jam.
Dua orang mengaku bahwa kebiasaan mengupil mereka mengganggu kegiatan sehari-hari. Dan, dua orang lainnya mengatakan, kebiasaan ngupil mereka menciptakan lupa di nasal septum (jaringan tipis yang memisahkan lubang hidung kanan dan kiri).
Lima tahun kemudian, dua orang doktor dari India, Chittaranjan Andarade dan BS Srihari, memutuskan untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang kebiasaan mengupil. Menurut mereka, kebanyakan kebiasaan dimulai dari usia muda. Jadi mereka memutuskan untuk melakukan penelitian pada populasi.
No comments:
Post a Comment