Latest News

Monday, December 18, 2017

keharmonisan NU butuh perhatian kader

NU yang Dikoyak-koyak
Oleh. LUKMAN NH.

Keharmonisan NU dengan para pejuang bangsa pada masa kemerdekan sangat kental dan sangat dihormati serta selalu ditunggu fatwanya dalam menggerakkan perjuangan pemuda Indonesia saat itu.

NU menjadi pemegang final keputusan hiruk pikuk kemerdekaan bangsa Indonesia. NU bagaikan cahaya yang datang dalam kegelapan. NU merupakan sosok yang sangat ditunggu fatwa kesejukan dan membangkitkan heroik perjuangan. NU merupakan kesatuan antara perkataan dan perbuatan. NU selalu di depan dalam menghadang para perampas bumi nusantara. NU Menjadi pengendali dalam segala keputusan. Hal ini terungkap dalam setiap kebijakan NU yang selalu dapat diterima oleh semua pihak. 

Sungguh sangat jelas dan tidak perlu diragukan lagi perjuangan NU dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan idiologi bangsa. NU tidak hanya di depan dalam perjuangan, namun menjadi konseptor dan penyemangat dalam setiap peperangan.

NU merupakan pejuang sejati dan terkenal tanpa pamrih, perjuangan yang tidak memiliki secuil orientasi jabatan. Namun, NU kadang sering dibenturkan oleh para penumpang gratis yang menjabat karena sebuah kelicikan permainan politik. Para penunpang gelap pun tidak berhenti sesudah menjabat untuk mengkerdilkan NU. Ia bahkan melakukan penggembosan dan memutilisasi tubuh NU. Terbukti Sistem pengkaderan diobo-obok, ekonomi kerakyatan dipasung,  pesantren dimarjinalkan. NU seolah-olah dibuat mati, sebelum ajalnya tiba. Padahal NU tidak akan mati. Inilah kondisi potret NU pasca kemerdekaan dan sekarang.

Ternyata rekayasa untuk membungkam NU banyak sekali. NU dikampanyekan sebagai organisasi pinggiran. Organisasi yang tidak memiliki kejelasan konsep dan tidak membuahkan hasil kemapaman. NU selalu difitnah dalam setiap gerak dan dakwah. Namun, ingat NU bukan organisasi biasa yang mudah di taklukan. NU memiliki para pendiri yang kuat. Para pendiri yang selalu membimbing dalam segala keputusan NU untuk kemaslakhatan umat.

Para musuh NU, yang terang-terangan maupun sembunyi. baik perorangan, lembaga maupun instansi, sejalan dengan waktu, InsyaAllah akan terungkap sendirinya oleh jaman. Para pembentur amaliah NU lambat laun akan ditinggal para pengikutnya. Sampai para penumpang gratis hingga pencari kerja tanpa perjuangan, dan juga penikmat kekuasaan dengan cara kemunafikan, dengan sendirinya pasti terbongkar. Terbukti, sampai hari ini masyarakat awam maupun akademisi semakin sadar akan kecurangan pemain baru yang memaksakan diri, yang ujung-ujungnya meraih kekuasaan dengan cara kurang fair. 

Wajah NU yang mungil dan suci, kenapa selalu dimanfaatkan dalam perjuangan dan ditinggalkan pasca kemerdekaan, oleh pemegang kekuasan maupun para swasta pemilik kekayaan. Yang menjadi pertanyaan? kenapa NU sering dikoyak-koyak dalam dakwah dan perjuangannya. Karena mereka para penguasa ketakutan NU menjadi besar dan dipercaya rakyat, sehingga pemerintah yang dipimpinnya kurang dihormati oleh rakyat. Bahkan bisa saja ditinggalkan rakyat.

Maka NU harus selalu Waspada. NU jangan sampai terkoyak-koyak terus oleh penguasa yang membungkam suara NU dengan proyek dan kerjasama. NU jangan lengah dengan organisasi dan kebijakan tandingan yang dikeluarkan penguasa, serta tipu daya jabatan sodakoh sesaat. Saatnya NU berdiri tegak di atas kakinya sendiri, dan mampu melepaskan ketergantungan penguasa yang menyesatkan. Semoga NU terus berkibar di bumi nusantara. 

Siapa kita....???  NU. Wallahu 'alam bishowab.

No comments:

Post a Comment

Recent Post