Ketika melewati jalan raya mata saya membaca kalimat yang berbeda pada bunyi peringatan bahaya merokok di sebuah papan iklan (billboard). Dalam iklan rokok –yang tidak pernah menampilkan gambar rokoknya– biasanya ada gambar lelaki macho, lalu di bawahnya ada peringatan yang berbunyi Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Tetapi sekarang bunyi peringatan di bawahnya sudah diganti dengan kata-kata Rokok Membunuhmu atau dalam beberapa iklan yang lain berbunyi Merokok Membunuhmu, lengkap dengan gambar lelaki yang menghisap rokok dan beberapa tengkorak di latar belakangnya. Saya baru ngeh melihat bunyi peringatan itu sekarang, meskipun kabarnya sudah diganti sejak Desember 2013 yang lalu (baca berita ini).
Saya tidak akan membahas efek negatif rokok, sudah banyak tulisan yang membahas hal ini. Yang menjadi keheranan saya adalah konsistensi Pemerintah tentang rokok. Bunyi peringatan yang baru tersebut dengan tegas menyatakan bahwa rokok adalah alat pembunuh, namun anehnya keberadaanya tetap dilegalkan. Ini tidak konsisten menurut saya, sebab di satu sisi mengetahui rokok adalah alat pembunuh nyawa, tetapi di sisi lain membiarkannya.
Rokok akan tetap selamanya menjadi pro kontra. Selama perekenomian rakyat di beberapa daerah masih bergantung pada industri rokok, maka rokok akan sulit dilarang karena berhubungan dengan masalah sosial dan kultural. Selama rokok masih merupakan penyumbang bea cukai yang sangat besar bagi Pemerintah, maka industri rokok tetap akan dipertahankan. Pelik memang masalahnya, tidak suka tetapi butuh, tidak butuh tetapi ia tetap ada.
Bunyi peringatan Rokok Membunuhmu pada papan iklan rokok itu tinggal menjadi slogan kosong belaka. Menurut saya tidak akan berpengaruh banyak terhadap perubahan perilaku orang yang gemar merokok. Gambar lelaki gagah pemberani di atasnya lebih menarik perhatian ketimbang slogan hampa tersebut. Dalam benak orang yang merokok, gambaran kehebatan lelaki gagah pemberani tersebut menghapuskan imaji horor rokok sebagai alat pembunuh.
https://rinaldimunir.wordpress.com/2014/02/06/peringatan-pada-papan-iklan-merokok-membunuhmu/
No comments:
Post a Comment